Pahami Cara Kerja Vaksin Covid-19 Setelah Disuntikkan Pada Tubuh – Sejak 13 Januari 2021, pemerintah Indonesia telah melaksanakan program pemberian vaksin Covid-19.
Adapun tipe vaksin yang disuntikkan adalah vaksin Covid CoronaVac produksi Sinovac Biotech Ltd. Vaksin tersebut hasil kerjasama dengan PT Bio Farma.
Cara Kerja Vaksin Sinovac dalam Tubuh Setelah Disuntikkan
Menjawab terkait masalah ini, Pakar Biologi Molekuler Indonesia, yakni Ahmad Rusdan Handoyo Utomo PhD menyampaikan pendapatnya.
Sebenarnya semua jenis vaksin yang ada saat ini memiliki mekanisme kerja yang sama di dalam tubuh.
Menurut Ahmad, vaksin Sinovac serta vaksin lain memiliki mekanisme utama yang sama.
Pada dasarnya, dosis vaksin yang sudah dimasukkan lewat infus ke dalam tubuh ini mampu memunculkan antibodi.
Namun, jenis vaksin khusus yang disuntikkan di bahu biasanya akan membentuk atau memunculkan antibodi dengan jenis IgG.
Dijelaskan Ahmad, antibodi tipe IgG utamanya akan membantu melindungi organ dalam atau vital tubuh, seperti paru-paru.
Meski memunculkan antibodi tipe IgG, tapi vaksin Sinovac ini memiliki kemungkinan kecil untuk memproduksi antibodi dengan tipe IgA. Di mana antibodi jenis ini umumnya muncul di rongga atas maupun pernapasan.
Maka, vaksin yang ada saat ini belum atau bahkan tak terbukti bisa mencegah infeksi. Artinya, virus masih mampu masuk ke rongga napas bagian atas.
Sehingga, bila setelah tubuh disuntikkan vaksin Covid, entah dosis pertama maupun dosis kedua sekalipun. Ketika virus SARS-CoV-2 yang merupakan penyebab Covid-19 masuk melalui saluran pernapasan. Timbul gejala infeksi pada saluran pernapasan masih dapat terjadi.
Ahmad menyampaikan, infeksi pada rongga atas ini sebenarnya bisa membuat orang terinfeksi Covid-19 tapi tak bergejala.
Nah, sebab infeksinya berada di rongga atas juga, terdapat proteksi alami dari imunoglobulin tipe A (IgA). Sedangkan, infeksi rongga bawah proteksi membutuhkan tipe IgG.
Hal ini menandakan jika setelah seseorang disuntikkan vaksin corona yang memiliki beragam jenis yang terdapat saat ini.
Itu tak menjamin orang tersebut tak mungkin terhindar dari infeksi virus SARS-CoV-2 yang jadi penyebab Covid-19.
Namun, cara kerja dari vaksin Covid yang terdapat saat ini memang dapat mencegah maupun melindungi penerima vaksin dari risiko terjadinya gejala-gejala berat. Khususnya bila sampai terinfeksi virus SARS-CoV-2.
Seperti yang telah diketahui, gejala-gejala berat pasien yang terinfeksi Covid-19 cenderung banyak mempengaruhi organ vital.
Baca juga : Tak Perlu Panik Begini Untuk Penanganan Pertama Jika Terkena Covid-19
Lebih dari orang-orang yang memiliki riwayat penyakit komorbid. Seperti kardiovaskular, hipertensi, paru, diabetes, dan lain sebagainya.
Hal tersebut berlaku untuk semua vaksin yang disuntikkan pada bahu. Maka sekarang terdapat upaya membuat vaksin Covid-19 versi inhaler atau tetes hidung.
6 Cara Kerja Vaksin Sinovac dalam Melawan Virus Covid-19 dalam Tubuh
Terdapat 6 cara kerja dari vaksin Sinovac:
1. Terbuat dari Virus Corona
Untuk membuat CoronaVac, peneliti Sinovac memulainya dengan cara mengambil sampel virus corona. Virus ini didapat dari pasien di China, Italia, Inggris, Spanyol, serta Swiss. Satu sampel yang berasal dari China akhirnya jadi dasar dalam pembuatan vaksin.
CoronaVac bekerja dengan cara membuat antibodi yang melawan virus corona SARS-CoV-2. Antibodi ini menempel pada protein virus.
2. Menonaktifkan Virus Corona
Para peneliti sengaja menumbuhkan stok besar virus corona yang ditempatkan di sel ginjal monyet. Kemudian, mereka menonaktifkan virus tersebut menggunakan bahan kimia. Bahan tersebut disebut beta-propiolakton.
Virus corona yang aktif tak dapat bereplikasi lagi. Namun, protein mereka ternyata tetap utuh.
Para peneliti lalu menarik virus yang aktif. Kemudian mencampurkannya dengan beberapa senyawa dalam jumlah kecil berbasis aluminium.
Senyawa ini disebut adjuvant. Adjuvant dapat mengaktifkan sistem kekebalan guna meningkatkan responsnya terhadap.
3.Mendorong Respon Kekebalan Tubuh
Karena virus corona yang terdapat di vaksin Sinovac telah mati, maka dapat disuntikkan ke tubuh manusia tanpa mengakibatkan Covid-19.
Begitu dimasukkan ke dalam tubuh, beberapa virus yang akan ditelan oleh semacam aktif kekebalan tubuh. Sel kekebalan tersebut disebut sel pembawa antigen.
Sel pembawa antigen virus corona. Kemudian memunculkan beberapa fragmen yang berada di permukaannya. Lalu, sel T yang ada dalam tubuh akan mendeteksi fragmen tersebut.
Bila fragmen sesuai dengan salah satu protein sel, sel T jadi aktif. Lalu bisa membantu merekrut sel kekebalan lain guna merespons vaksin.
4. Membuat Antibodi
Tipe sel kekebalan lain, sel B pun bisa menghadapi virus corona yang tak aktif. Sel B memiliki protein dalam berbagai wujud. Beberapa mungkin memiliki bentuk yang cocok untuk ditempel di virus corona.
Saat sel terkunci, ia bisa menarik sebagian besar maupun seluruh virus. Kemudian menampilkan fragmen virus Covid-19 di permukaannya. Sel T dapat membantu memecahkan fragmen tersebut dengan sel B.
Bila cocok, sel B pun diaktifkan, berkembang biak, serta mengeluarkan antibodi untuk melawan virus corona.
5. Menghentikan Virus
Setelah divaksin menggunakan vaksin Sinovac, sistem kekebalan tubuh bisa merespons infeksi terhadap virus corona hidup.
Sel B memproduksi antibodi yang akan menempel pada virus corona. Kemudian mencegah virus masuk pada sel. Jenis antibodi lain yang bisa memblokir virus dengan metode lain.
6. Mengingat Virus
Setelah divaksinasi, maka sistem kekebalan tubuh membentuk sel khusus. Sel ini disebut sel B yang memungkinkan menyimpan informasi terkait virus corona selama bertahun-tahun. Bahkan hingga beberapa dekade.
Demikian cara kerja vaksin Covid-19 pada tubuh. kamu vaksin?