Alasan Mencuci Tangan dengan Sabun Dapat Mencegah Corona – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) serta tenaga medis di seluruh dunia menyarankan semua orang untuk rajin mencuci tangan minimal selama 20 detik.
Telah banyak artikel yang memberikan sejumlah bukti jika mencuci tangan menggunakan sabun selama 20 hingga 30 detik lebih efektif. Khususnya dalam membersihkan bakteri, termasuk virus, kuman, dibanding memakai hand sanitizer saja.
Dampak Mencuci Tangan Menggunakan Sabun
Tangan yang difoto menggunakan Glo-Germ, menunjukkan minyak mineral yang dapat menangkap seberapa banyak kuman. Selain itu, minyak mineral ini juga bisa dilihat di bawah sinar UV.
Terdapat pula foto yang menunjukkan perbedaan besar antara tangan yang telah dicuci menggunakan sabun selama 15 detik serta 30 detik.
Ketika tangan dicuci menggunakan sabun selama 15 detik, terlihat masih terdapat beberapa bakteri yang menempel. Tepatnya di kerutan serta buku-buku jari.
Namun tangan yang sudah dicuci menggunakan sabun selama 30 detik, terlihat bakteri-bakteri tersebut hilang.
Sedangkan tangan yang hanya dibersihkan dengan hand sanitizer, terlihat di bawah sinar UV juja masih ada sisa-sisa kuman, bakteri, bahkan virus yang tertinggal. Tak sebersih ketika mencuci tangan menggunakan sabun.
Tangan Sebagai Media Penularan Virus
Terdapat sumber lain yang menjelaskan pendapat Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, yakni Dr. dr. Agus Dwi Susanto SpP(K).
Dijelaskan bahwa masih ada banyak masyarakat yang belum sadar betapa pentingnya mencuci tangan.
Pentingnya mencuci tangan merupakan hal yang kebanyakan masyarakat tidak paham. Tangan merupakan media penularan infeksi. Hal tersebut disampaikan oleh Dokter Agus.
Dicontohkan oleh Agus, terdapat teman yang tengah sakit. Misalnya, flu dan batuk-batuk. Seringkali orang menggunakan tangan untuk menutup mulutnya ketika batuk maupun bersin.
Tanpa disadari, terkadang ketika bertemu tanpa diketahui serta disadari kamu bersalaman dengan orang yang sakit tersebut.
Kegiatan bersalaman tersebut membuat kuman di tangan orang lain pindah ke tangan kita. Kemudian kita lupa tidak mencuci tangan.
Ketika kamu lupa untuk mencuci tangan, lalu tanpa sadar juga kamu memegang hidung maupun mulut sendiri. Dengan demikian, kuman juga akan terhirup. Kuman terhirup, masuk ke saluran napas, akhirnya terinfeksi deh, kita.
Oleh karena itu, ketika kamu merasa sakit, sebaiknya pakailah tisu untuk menutup mulut. Baik saat bersin maupun batuk. Selain itu, lakukanlah cuci tangan sesuai rekomendasi yang sudah dikeluarkan para ahli kesehatan.
Mengapa Harus Mencuci Tangan Menggunakan Sabun?
Ahli gizi komunitas yakni Tan Shot Yen mengatakan, mencuci tangan harus dengan sabun lalu dikeringkan. Menurut Tan, terdapat 2 alasan mengapa kita harus mencuci tangan menggunakan sabun.
Pertama, sabun memiliki kemampuan amphipathic, yaitu membawa molekul yang dapat saling melarutkan. Seperti gula dalam air. Selain itu juga yang tak saling larut layaknya minyak dan air.
Alasan kedua, yaitu tangan yang dibersihkan menggunakan sabun otomatis membuat kulit terpapar air secara lebih lama untuk membilasnya. Hal ini secara tak langsung dapat membantu menghilangkan lebih banyak kuman serta kotoran.
Baca juga : 10 Manfaat Berjemur Dibawah Sinar Matahari Pagi
Dalam sebuah kesempatan wawancara secara langsung bersama Skata, terdapat suatu gerakan yang mendukung perencanaan dalam pernikahan, keluarga, serta pendidikan anak Indonesia, Tan juga menegaskan jika mencuci tangan ternyata jauh lebih efektif dalam membersihkan daripada memakai hand sanitizer.
Alasannya, karena mencuci tangan sebenarnya jauh lebih efektif daripada kamu rebutan menggunakan hand sanitizer.
Padahal, hand sanitizer sesungguhnya merupakan cara kepepet. Maksud dari cara kepepet adalah memakai hand sanitizer ketika berada dalam kondisi yang jauh dari air mengalir. Misalnya saat sedang bepergian.
Apakah Harus Menggunakan Antiseptik?
Tidak. Tan menyampaikan, mencuci tangan tak perlu memakai sabun antiseptik. Memakai sabun biasa yang dipakai sehari-hari telah cukup.
Tan mengingatkan, sabun antiseptik dikhususkan untuk menekan bakteri supaya tak berkembang biak di kulit. Jadi, sabun antiseptik tak memiliki efek untuk virus. Untuk diketahui, anatomi virus ini berbeda dengan anatomi bakteri.
Selain tak berguna untuk membunuh virus, Tan mengatakan, sabun antiseptik yang kaya kandungan triclosan dapat merugikan kesehatan.
Senyawa ini (triclosan) sudah tak lagi diizinkan di negara maju. Mengapa? Sekalipun triclosan tak bekerja secara langsung, tapi menurut banyak studi terbukti triclosan dapat mengganggu kerja hormon. Bahkan merugikan kesehatan.
Selain itu, triclosan disebut Tan malah membuat bakteri menjadi resisten atau kebal terhadap antibiotik. Karena dinding sel bakteri membentuk enoyl-acyl carrier protein reductase (ENRs). Sehingga bila kita mengkonsumsi antibiotik justru tak akan mempan, menurut Tan.
Tan mengingatkan, jika tubuh seseorang jadi sehat. Hal ini berkat kulit yang juga memiliki fungsi sebagai pembatas maupun pertahanan paling luar dari tubuh.
“Batas” tersebut ditandai dengan Acid Mantle, yakni selaput yang tak nampak di kulit. Selaput inu terbentuk dari keringat dan sebum atau lemak kulit. Acid mantle yang memiliki pH sekitar 5 juga merupakan tempat bakteri sehat berada.
Nah, ketika mencuci tangan dengan sabun antiseptik secara terus menerus akan membuat bakteri baik hilang. Ketika bakteri baik menghilang, bakteri jahat malah berpotensi masuk ke dalam tubuh.